Tanpa terasa tahun 2012 sudah memasuki bulan yang kedua, yaitu bulan Februari. Seperti yang kita ketahui, bahwa sebagian besar penduduk bumi ini berpendapat kalau bulan Februari adalah bulan yang penuh kasih sayang. Ya, kita lebih mengenalnya dengan hari Valentine yang jatuh pada tanggal 14 Februari. Di bumi ini, ada banyak sekali orang yang turut merayakan hari tersebut, terutama dari kalangan remaja di dunia. Tanpa terkecuali di Negara kita, bahkan tidak sedikit pula remaja di Indonesia yang merayakan hari itu.
Mungkin selama ini kita kerap kali merayakan hari Valentine tanpa mengetahui darimana datangnya tradisi tersebut dan apa makna yang sesungguhnya. Yang kita selama ini kita tahu dari hari Valentine hanyalah hari yang penih kasih sayang dan juga hari dimana ketika orang saling bertukar Kado atau sekedar memberikan Cokelat. Bahkan ada juga yang beranggapan bahwa hari Valentine adalah hari yang dominan dalam mencari pasangan ataupun sekedar berkencan mesra dengan pasangan.
Oleh karena itu saya mencoba untuk menguak asal-usul sejarah Perayaan Hari Valentine, dengan harapan supaya kita semua bisa lebih cerdas dalam merayakan suatu acara. Bukan hanya sekedar ikut-ikutan, tanpa mengetahui arti penting dari tradisi perayaan hari tersebut. Berikut adalah beberapa penggal riwayat atau sejarah Valentine yang mungkin dapat membantu kita dalam mengenal asal-muasal perayaan hari tersebut.
Valentine adalah nama dari seorang pendeta yang hidup di Roma pada abad ke-III. Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal sangat kejam. Ya, Valentine sangat membenci Kaisar tersebut. Claudius sangat berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamya. Namun sayangnya keinginan ini kurang mendapat dukungan, dikarenakan pada saat itu kaum pria enggan terlibat dalam peperangan. Karena mereka tak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih hatinya, hal ini membuat Claudius marah besar. Dia segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.
Saat itu Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, maka dengan senang hati mereka akan bergabung dengan militer. Lalu disaat itu juga Claudius melarang adanya pernikahan, dengan harapan pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal. Namun lagi-lagi usaha keji Claudius digagalkan oleh St. Valentine, saat itu Valentine menolak untuk melaksanakan aksi gila sang Kaisar. Tanpa rasa takut Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun ritual ini dilakukan secara rahasia. Akan tetapi Claudius mencium adanya suatu pembrontakan dan sang Kaisar pun langsung memberikan peringatan keras terhadap Valentine. Namun lagi-lagi usaha sang Kaisar tidak membuahkan hasil, St. Valentine sama sekali tidak menggubris peringatan tersebut dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi oleh cahaya lilin.
Sampai pada suatu malam, Valentine tertangkap basah oleh sang Kaisar ketika dia tengah memberkati salah satu pasangan yang akan melangsungkan pernikahan. Saat itu Claudius benar-benar sangat murka terhadap Valentine. Lalu sang Kaisar memerintahkan salah seorang prajuritnya untuk menangkap Valentine, namun pasangan yang tengah diberkati tersebut berhasil lolos dan melarikan diri. Hingga pada akhirnya Valentine dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan cara dipenggal kepalanya. Bukannya dihina oleh orang-orang, St. Valentine malah dikunjungi banyak orang yang mendukung aksinya itu. Mereka melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara dimana dia ditahan.
Selengkapnya Silahkan ke SUMBER
0 komentar:
Posting Komentar